Ketika Aku Harus Merelakanmu
Helo sobat
semua, gimana neh kabar elo-elo pada mudahan baik-baik aja deh, ini cerita tentang
seseorang, di baca ya!!!!
Aku bingung
harus memulai kisah ini dari mana, semua begitu berat untuk diungkapkan, semua
terasa sulit untuk ku tulis dilembaran kertas putih ini, namun hatiku sepertinya mendesak agar kisah ini
sesegera mungkin aku publikasikan. Agar semua dunia tahu bahwa dibalik senyum
yang aku miliki ada tersimpan tanya, terselip sebuah asa yang terdampar dalam
benak sang perajut cinta di sebuah bumi para bidadari.
Senja itu burung-burung menangis, dedaunan hijau terlihat layu tak bergairah, bumi ini sepertinya sudah akan memuntahkan amarahnya, senja nan indah berubah menjadi rona yang menakutkan, warna yang ia pancarkan murung tak bersahaja sementara itu terlihat di kejauhan sana muda-mudi menikmati rona merah menyala bak tatapan iblis cinta. Senja itu seolah tahu isi dalam hatiku, keadaan yang ia perlihatkan selaras dengan apa yang aku rasakan saat ini, dia tahu bahwa aku tersenyum dalam tangis, bahagia berselimut luka, hatiku begitu tersiksa , langit pun ikut sedih kala kau ucapkan kalimat itu “aku izin menikah, mungkin jalinan cinta kita berakhir sampai disenja ini” hatiku hancur, pikiranku melayang menembus dinding pembatas langit, sebuah kalimat yang tak pernah aku bayangkan, dan tak dapat diterima oleh akal sehatku membuatku lebur bersama luka, oh tuhan ini kah cobaan yang kau beri untukku, aku mungkin belum sanggup kehilangan dirinya namun aku juga belum siap untuk mempersuntingnya. Gumamku dalam hati “ De, Setiap air matamu adalah lukisan, setiap senyummu adalah anugerah dan aku sudah menjagamu sampai hari ini, dan apabila tiba sudah waktunya untuk berakhir, aku rela” ku ucapkan kalimat itu dengan perasaan pasrah, dengan hati terluka.
Malam kian kelam, di atas langit bertaburan
cahya bintang, sinar bulan memberi kedamaian, langit kembali bertasbih atas
nama cinta, burung-burung kembali menyebut asma cinta, dedaunan menghembuskan
nafas dalam ayat-ayat pengantar nikmat, pembalut cinta dalam sebuah bunga
tidur. Aku bertekad menuju hamparan indah yang di huni oleh para bidadari,
yang membuatku lupa akan kenangan kelam
dimasa lalu, bagiku kemarin adalah masa lalu, hari ini merupakan sebuah
perjuangan dan esok adalah misteri. Namun sekeras apa pun usahaku untuk
melupakanmu, tak bisa aku pungkiri kaulah hal terindah yang pernah aku miliki
dalam hidup ini. Kini aku relakan kau bersanding dengannya di atas pelaminan,
tapi maaf aku tak bisa menghadiri pesta bahagiamu, sesungguhnya aku Cuma
manusia lemah yang belum bisa melihat kau bahagia diatas penderitaanku. Sebuah
puisi ku kirim lewat hembusan angina semoga kau dapat menikmatinya.
Aku bukan
pacar yang baik untukmu
Tapi kau
rela menghabiskan waktumu untukku
Selama ini,
bukan bahagia yang ku beri,
tetapi aku
menghadirkan luka untukmu
apa yang
telah kau lakukan padaku
mungkin
balasan yang setimpal
terima
kasih engkau mau menerima
kekuranganku
selama ini
ku doakan kau
bahagia bersamanya
ku akan
mengenangmu bila Tuhan mengizinkan
aku
teringat sebuah kutipan dalam sebuah Buku My Idiot Brother “ Di dalam kehidupan
hanya ada dua hal yang tidak akan pernah berubah saat kita saling mengenal dan
saat kita saling meninggalkan.” (Agnes Davonar)
walau kini
dunia kita sudah berbeda, jujur harus ku katakana bahwa kau malaikat terakhir
yang mencintaiku penuh ketulusan, saat aku terpuruk engkau ada, tapi kini ku
harus berusaha sendiri, kenangan indah bersamamu akan ku simpan rapi dalam
lemari cintaku.
Minggu 14 oktober 2012
#kunjungan perdana sob :)
BalasHapuswiihh.. sadis sob ceritanya, hhe
visit, n koment back y di blogq :)
http://achsanarea23.blogspot.com
bisa di atur,
Hapusthanks atas kunjungannya
saingan bapak tarman nih.
BalasHapusbila bapak tarman caba ini mungkin beliau merasa tersaingi.
hahaha knp pa tarman merasa tersaingi???
Hapus